Home Highlight Menjadi Guru PAI yang Menyenangkan

Menjadi Guru PAI yang Menyenangkan

by admin

Oleh: Norafianti, S.Pd

Guru adalah sosok yang harus digugu dan ditiru, ini adalah filosofi jawa yang menggambarkan peran guru dalam dunia pendidikan, digugu sendiri memiliki arti bahwa perkataan guru di pertanggung jawabkan dan dipatuhi oleh siswa, sementara ditiru memiliki makna bahwa perbuatan guru harus dapat diteladani siswa.

Menjadi guru yang disukai siswa tidak hanya tentang kepribadian, tetapi juga tentang membangun hubungan yang positif, menginspirasi, dan tentunya harus dapat memotivasi mereka, dalam mengejar berbagai impian dan cita-citanya.

Membangun hubungan yang baik dengan siswa adalah kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran. Hubungan yang positif dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan meningkatkan motivasi siswa. Berikut beberapa cara untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa.

Bersikap Ramah dan Terbuka

Siswa akan merasa senang jika mereka disambut dengan senyuman setiap kali mereka datang ke kelas. Kita juga dapat menggunakan bahasa tubuh yang menunjukkan keterbukaan, seperti kontak mata dan postur tubuh yang santai, serta gaya bicara yang tidak terlalu kaku. Dan memberikan waktu untuk mendengarkan cerita atau keluh kesah siswa. Terkadang hanya dengan mendengarkan saja, anak anak sudah merasa senang.

Kenali Siswa Secara Individu

Keharusan seorang guru yang pertama sekali adalah tahu nama siswa, karena terkadang banyak guru yang tidak menghafal nama siswa dengan baik, sehingga banyak terjadi kesalahan kecil yang berakibat fatal.

Penting bagi guru untuk tahu nama siswa dan panggil mereka dengan nama yang mereka senangi. Seiring dengan berjalannya komunikasi yang baik, guru juga dapat mencari tahu minat, hobi, atau keunikan dari setiap siswa. Karena siswa menjadi lebih terbuka dalam bercerita tentu akan mudah bagi kita untuk menilai minat, hobi atau keunikan yang mereka miliki. Dan guru juga harus memberi perhatian khusus pada kebutuhan atau kesulitan mereka, baik akademik maupun non akademik.

Ciptakan Lingkungan yang Aman dan Nyaman

Hal ini dapat kita mulai dari hindari mempermalukan siswa didepan teman-temannya. Terutama ketika menegur kesalahan mereka, jangan sampai mereka merasa dipermalukan oleh gurunya sendiri.

Seorang siswa perlu diberikan dukungan emosional agar siswa merasa dihargai. Walaupun mereka masih sering keliru dan salah dalam memahami nasehat gurunya.

Guru harus berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswanya. Memang tidaklah mudah, tapi kemampuan guru jauh lebih hebat dari sekedar mengajar. Lakukan semua dengan cara yang adil dan konsisten.

Jadilah Teladan yang Baik

Ini hal yang sangat penting. Tunjukkan sikap yang positif, seperti sabar, jujur, dan penuh empati. Pada saat berbicara dengan mereka. Siswa selalu melihat perbuatan dan tutur kata gurunya. Jangan ragu untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan. Walau pun guru pasti tetap ada salah dan menyakiti siswa, jika memang harus meminta maaf, maka ucapkanlah.

Dengan menerapkan langkah membangun hubungan yang baik dengan siswa, kita tidak hanya menciptakan suasana belajar yang positif tetapi juga membangun kepercayaan dan rasa hormat yang mendalam antara guru dan siswa. Proses belajar pun akan terasa sangat menyenangkan, tidak merasa didikte oleh guru, sehingga perasaan tekanan batin yang muncul saat belajar tidak terjadi.

Sebagai seorang guru kita harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan memperhatikan artikulasi dengan baik. Sampaikan materi dengan cara yang menarik seperti dengan menggunakan alat bantu audio visual, teknologi, atau cerita untuk menjelaskan konsep.

Lalu seorang guru harus menyesuaikan gaya mengajar dengan kebutuhan siswa, tidak semua siswa belajar dengan cara yang sama, jadi gunakan variasi metode yang sesuai untuk setiap siswa. Menjadi guru haruslah terbuka terhadap pertanyaan, yaitu dengan mendorong siswa untuk bertanya tanpa rasa takut.

Selanjutnya bagaimana kita dapat menjadi guru PAI yang menyenangkan, tentu ini memiliki tantangan tersendiri. Membutuhkan kombinasi keahlian mengajar, kemampuan membangun hubungan baik dengan siswa, serta kreativitas dalam menyampaikan materi.

Menggunakan metode belajar yang menarik seperti, Bercerita (storytelling). Guru dapat menceritakan kisah-kisah yang ada pada Alquran, hadis, atau sejarah Islam dengan cara yang menarik. Melalui media elektronik seperti infokus. Serta gunakan intonasi suara dan ekspresi untuk menghidupkan cerita, tidak ada salahnya juga kita bercerita sambil menggunakan boneka puppet.

Selanjutkan guru dapat membuat aktivitas yang menarik dengan melibatkan siswa dalam permainan edukatif, menyusun puzzle, membuat poster, atau bermain peran untuk memahami ajaran Islam. Tidak boleh terlupakan adalah penggunaan media, yang mengambil peran penting untuk menghidupkan suasana pembelajaran. Gunakan video, presentasi, atau lagu islami untuk membuat pembelajaran lebih dinamis.

Dalam memberikan penjelasan kepada siswa guru juga harus melihat relevansi dengan kehidupan siswa. Hubungan materi dengan kehidupan sehari- hari. Jelaskan bagaimana nilai-nilai Islam bisa membantu mereka dalam menghadapi masalah, melihat masalah bukan sebagai sesuatu yang berat dan tidak dapat diselesaikan.

Tetapi bagaimana memandang masalah sebagai sebuah pembelajaran. Siswa juga belajar bagaimana menjalin hubungan dan menjaga sebuah hubungan tetap baik terutama hubungan dengan orang tua. Karena banyak sekali kasus anak yang tidak memiliki hubungan harmonis dengan orang tuanya sendri. Siswa juga harus belajar bagaimana membuat keputusan, dengan mempertimbangkan baik buruk atas keputusan yang diambil.

Agar penjelasan tidak menonton, penting bagi guru untuk membahas topik-topik terkini, yang bisa didiskusikan mengenai isu-isu yang relevan, seperti lingkungan, media sosial, atau etika, dan kaitkan dengan ajaran Islam. Jangan lupa juga untuk menyelipkan humor ringan yang sesuai bisa membuat suasana kelas lebih santai dan menyenangkan.

Guru agama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Sebagai pendidik, guru tidak hanya mentransfer pengetahuan agama tetapi juga membimbing siswa untuk menjadi individu yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan memiliki nilai-nilai spiritual yang kuat. Peran penting guru PAI untuk hadir dalam proses pembelajaran siswa sebagai berikut.

Pembentukan Akhlak dan Moral; Guru membantu siswa memahami nilai moral dan sikap yang harus mereka teladani.

Pengembangan Spiritualitas; Guru membimbing siswa untuk memahami hubungan mereka dengan Tuhan. Guru mengajarkan praktik ibadah yang benar, seperti shalat, dan doa.

Dengan bimbingan yang tepat, siswa dapat menemukan makna hidup dan menjalani kehidupan yang lebih damai dan terarah.

Pendidikan karakter; Pendidikan agama membantu siswa memahami pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan rasa hormat.

Penanaman nilai toleransi; Guru agama memainkan peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi antar umat beragama. Siswa pun dapat bertanya sejauh apa mereka dapat menjaga toleransinya.

Sehingga membantu siswa memahami pentingnya hidup berdampingan dengan damai meskipun memiliki keyakinan yang berbeda.

Pendampingan psikologis dan spiritual. Guru agama sering menjadi tempat curhat siswa ketika menghadapi masalah hidup.

Guru memberikan nasihat yang tidak hanya bersifat praktis tetapi juga berbasis pada ajaran agama. Banyak siswa kadang malu bertanya dengan orang tuanya sendri, Mereka bisa lebih terbuka dengan gurunya.

Sebagai insan yang tidak boleh berhenti belajar, guru menjadi pilar utama dalam pendidikan. Semoga kita bisa menjadi guru terbaik yang dapat ditiru dan digugu. Amiin. []

)* Penulis adalah Guru Sekolah Sukma Bangsa Bireuen.

You may also like

Leave a Comment