Oleh: Riazul Iqbal, S.Pd.I,Gr,M.Si
Pendidikan memegang peran penting dalam memberantas kemiskinan. Sebagai pemegang rekor provinsi termiskin, mungkin ada beberapa hal yang harus dipikirkan untuk kemajuan pendidikan nantinya, dan membawa Aceh kembali ke masa jayanya.
Misalnya keterampilan dasar dalam bertahan hidup setelah sekolah, apa saja kemahiran yang sudah bisa dikuasai? Banyak sekali tamatan sekolah tapi masih bimbang apa yang harus dilakukan setelah lulus sekolah.
Hanya dua pilihan biasanya diambil, menyambung ke bangku kuliah demi mencari kemahiran apa yang mereka ingin geluti, dan bagi yang tidak punya biaya harus mencari sambil belajar dari nol kemahiran yang dibutuhkan di pekerjaan barunya.
Siswa sekolah luar negeri seperti Jepang, punya pendidikan kemandirian sejak sekolah dasar. Di awal-awal usia sekolah, mereka dipersiapkan untuk bisa mengurus diri sendiri seperti memakai sepatu, menyapu, menyiapkan kelas bahkan menyajikan makanan sendiri, guru-guru lebih menekankan mereka mengenal alam sekitar, bagaimana berinteraksi dengan alam, orang-orang, dan Fiqh (bagaimana berkelakuan) di jalan raya.
Sekolah umum di Aceh jarang kita lihat mengadakan kelas kemahiran, kecuali sekolah kejuruan. SMK memang meniatkan siswanya bisa diserap oleh industri setelah tamat dari sana. Pelatihan kemahiran telat diajarkan oleh pemerintah karena dikira hal ini hanya perlu untuk orang-orang yang tidak punya pekerjaan setelah sekolah. Misalnya BLK (Balai Latihan Kerja) diperuntukkan untuk yang sudah menganggur.
Dalam kearifan lokal Aceh dulu, seorang anak sebelum menikah harus punya banyak keterampilan, seperti membuat pagar, menjahit timba, membuat kandang ayam dan lain-lain. Sebelum kemahiran itu bisa, maka seorang anak laki-laki tidak boleh menikah.
Demikian juga untuk perempuan, dulu kemahiran memasak menjadi hal utama yang diajarkan ibu kepada anak biar tidak diceraikan suami, wajah bisa ditolong dengan skin care tapi suami kelaparan dan makanan tak terhidang yang enak, maka lain cerita.
Kemahiran memasak menjadi satu kemahiran yang tidak diajarkan di sekolah dan ibu pada anaknya akhir-akhir ini, kadang anak gadisnya diserahkan ke lembaga pendidikan berasrama maupun dayah, sehingga anak tidak bisa menikmati bagaimana belajar memasak bersama ibundanya.
Di kurikulum yang berlaku 2014 masih ada namanya muatan lokal, sekolah bebas mengadakan kelas yang sesuai dengan kearifan lokal setempat, misalnya membuat kue khas dan membuat kerajinan khas di daerah tersebut. Sekarang mungkin kemahiran ini bisa diintegrasikan dengan pembelajaran P5 yang diterapkan via kurikulum merdeka.
Menurut ahli, setidaknya ada dua hal yang sangat mempengaruhi kesuksesan seseorang yaitu hard skill dan soft skill. Hard kemahiran merupakan kemampuan teknis yang dapat diperoleh dengan belajar mandiri atau melalui pendidikan dan pelatihan. Sementara soft kemahiran merupakan kemampuan mengelola diri sendiri dan orang lain.
Mungkin dalam pembelajaran modern sudah diselipkan beberapa soft kemahiran walaupun tidak semua misalnya di kelas anak-anak diajarkan adaptability: Kemampuan untuk menghadapi tantangan dan tugas baru tanpa mengeluh.
Kurikulum Merdeka sangat menuntut kreativitas: Kemampuan untuk menemukan ide atau solusi baru, yang dapat berdampak positif pada keterampilan lain, di pembelajaran diajarkan pemecahan masalah: Kemampuan menggunakan analitis dan kreatif berpikir untuk menemukan solusi.
Tugas kelompok merupakan Kerja tim: Kemampuan untuk bermain baik dengan orang lain, dan memimpin serta mengikuti kepemimpinan: Kemampuan untuk mengeluarkan yang terbaik dari anggota tim dan mendorong mereka untuk bekerja sama.
Kemampuan soft kemahiran lain misalnya, berpikir kritis: Kemampuan untuk penuh perhatian, sadar, penuh perhatian, dan penuh perhitungan tentang pilihan. Lalu resolusi konflik: Kemampuan untuk menjaga perdamaian ketika menghadapi perselisihan. Walaupun dalam teori anak-anak kita disuruh kritis tapi kalau terlalu kritis akan dikenai UU ITE.
Selanjutnya tidak diajarkan sekolah adalah cara manajemen waktu yang baik. Manajemen waktu adalah salah satu keahlian penting yang perlu dimiliki siswa. Jika siswa berhasil menguasainya, maka Anda dapat menentukan skala prioritas dan berkonsentrasi pada pekerjaan. Sehingga, anda akan terhindar dari kemungkinan multitasking dan terhindar dari gangguan.
Guru dapat melatih kemampuan manajemen waktu kepada siswa dengan cara membuat to-do-list mingguan. Kadang guru yang memberikan tugas dan tugas tanpa mengajarkan bagaimana mereka mengatur waktunya.
Kemahiran berikutnya yang sangat penting diajarkan di sekolah supaya daerah Aceh tidak menjadi termiskin di Sumatera adalah kira-kira, menghitung uang atau bahasa kerennya literasi finansial. Sampai tua begini kita kadang belum mampu mengelola keuangan dengan baik. Seberapa dapat sebegitu langsung dihabiskan, tidak diberikan pengetahuan di sekolah bagaimana berhemat dan menabung.
Sekolah perlu mengajarkan cara membaca laporan finansial sejak dini? Hal ini berguna untuk membiasakan sang anak mengatur hidupnya sendiri secara mandiri. Lalu, anak usia sekolah maunya mampu membaca laporan finansial maka kita memahami segala pengeluaran dan pemasukan ekonomi untuk menyambung hidup.
Perlu diketahui, beberapa penelitian mengatakan bahwa kebanyakan orang kaya mengajarkan anaknya cara membaca laporan keuangan, lho. Mereka berusaha membuat anaknya agar melek finansial sejak kecil. Sekolah kita jangan mau kalah dengan mereka.
Terakhir, publik speaking yang seharusnya diajarkan sejak dini sehingga anak-anak bisa speak up dan bisa mengemukakan idenya semenjak dari bangku sekolah, kepiawaian dalam bicara juga termasuk cara bernegosiasi.
Pemerintah patut kita apresiasi karena sudah berusaha keras untuk memperbaiki sistem pendidikan, meskipun belum sempurna dan menyentuh ke segala lini kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah.
Daerah Aceh masih list daerah miskin bukan hanya salah pendidikan saja, distribusi pangan, kebijakan pemerintah juga menjadi andil kemiskinan di Aceh. Kesejahteraan butuh waktu lama dan kerja sama berbagai pihak untuk memajukan Aceh, semoga gubernur yang terpilih beberapa bulan ke depan bisa mengeluarkan kita dari list provinsi miskin. Semoga! []
)* Penulis adalah Guru Bahasa Inggris Sekolah Sukma Bangsa Pidie.
Artikel ini telah tayang di AcehTrend.com